Rabu, 28 September 2016




LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

Acara 1
STRUKTUR DAN ANATOMI AKAR DAN DAUN


Description: E:\ \save mas.png
 






Disusunoleh:
Abdul Rahman Al Hakim
NIM 1503035055


JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2015
Acara 1
STRUKTUR DAN ANATOMI AKAR DAN DAUN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki peranan paling penting dalam siklus kehidupan di bumi. Hal ini dikarenakan tumbuhan merupakan makhluk autotrof yang dapat menghasilkan makanannya sendiri dan sebagai produsen utama bagi makhluk hidup lainnya. Tumbuhan juga sebagai penghasil dari oksigen menjadi faktor kedua bahwa tumbuhan sangat pentig peranannya dalam siklus kehidupan. Tumbuhan mempunyai bentuk yang beraneka ragam ada yang berupa semak, perdu maupun yang berbentuk pohon yang besar.Tumbuhan yang paling dominan ialah tumbuhan yang berasal dari golongan angiospermae. Tumbuhan angiospermae pada umumnya digolongknan menjadi dua yaitu, tumbuhan monokotil dan dikotil, paada tumbuhan monokotil dan dikotil mempunyi perbedaan baik pada struktur akar, batang, daun, maupun bunga.
Agar kita mudah dalam mempelajarinya, kita harus mengetahui apa itu tumbuhan monokil dan tumbuhan dikotil. Selain itu kita harus mengetahui bagaimana ciri-ciri dari tumbuhan monokotil dan dikotil, agar kita mengetahui bagaimana perbedaan tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil sehingga kita dengan mudah dapat mempeljari tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil. Oleh karena itu pada praktikum kali ini akan membahas tentang jaringan pada akar dan batang monokotil dan dikotil.

1.2. Tujuan Praktikum
1.    Menjelaskan struktur dan Anatomi akar tumbuhan.
2.    Menjelaskan struktur dan Anatomi daun tumbuhan.
3.    Membedakan akar tumbuhan monokotil dan dikotil.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Akar
Akar adalah organ tumbuhan yang masuk ke dalam tanah. Fungsi akar pada tumbuhan, antara lain sebagai tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah), menyerap air dan garam mineral dari tanah, memperkuat berdirinya tumbuhan, tempat penyimpanan cadangan makanan, dan sebagai alat pernapasan. Akar merupakan bagian bawah dari tanaman dan biasanya berkembang di bawah tanah walaupun ada pula akar yang tidak berkembang di dalam tanah. Jaringan penyusun akar, antara lain epidermis, korteks, endodermis, stele (silinder pusat), perisikel, xilem, floem, dan empulur. Akar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu akar tunggang pada tumbuhan dikotil, akar serabut pada tumbuhan monokotil, dan akar adventif (bukan berasal dari akar primer).
Fungsi akar :
1.    Menyerap air dan hara tanah serta mengalirkan ke batang.
2.    Menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah atau substrat tempat hidupnya.
3.    Pada beberapa jenis tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
Sistem Perakaran Tumbuhan :
1.    Sistem Perakaran Serabut
Sistem perakaran serabut terdapat pada tumbuhan monokotil. Akar terdiri atas sejumlah akar yang kecil, ramping dan berukuran sama. Perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang sebanyak-banyaknya. Sistem akar serabut jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini dikategorikan bukan berasal dari calon akar asli maka dinamakan akar liar dengan bentuk seperti serabut, sehingga disebut akar serabut (radixx adventicia).

2.    Sistem Perakaran Tunggang
Sistem perakaran tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil. Akar terdiri atas sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan ranting akar, merupakan perkembangan dari akar primer dari akar yang berkecambah. Akar pokok berasal dari akar lembaga yang disebut akar tunggang (radix primaria). Susunan akar tunggang biasanya terdapat pada tumbuhan dikotil. Perlu diingat bahwa akar tunggang hanya terdapat pada tanaman yang di tanam dengan biji. Walaupun dari golongan dikotil, suatu tumbuhan tak akan mempunyai akar tunggang apabila tidak ditanam dari biji. Misalnya pada berbagai jenis tanaman bididaya yang diperbanyak seperti stek dan cangkokan.
3.    Sistem Perakaran Adventif
Sistem perakaran adventif adalah akar yang bukan merupakan akar primer, misalnya akar dari batang cangkokan, akar dari umbi batang, dan akar dari setek ranting atau batang.
Anatomi Akar :
Struktur anatomi akar yang dilihat pada sayatan membujur ujung akar tampak adanya :
1.    Tudung akar atau kaliptra,
2.    Daerah pembelahan sel,
3.    Daerah pembentangan sel, dan
4.    Daerah diferensiasi atau pematanagn sel.
Struktur anatomi akar pada sayatan melintang akar muda akan terlihat jaringan-jaringan penyusun dari luar ke dalam sebagai berikut.
a.    Epidermis
Tersusun atas selapis sel yang tersusun rapat, dengan ketebalan setebal satu sel, karena dinding sel tipis sehingga mudah ditembus air, terletak pada bagian terluar akar. Bulu akar merupakan suatu modifikasi dari sel epidermis akar yang berfungsi sebagai penyerap air dan mineral yang ada dalam tanah. Selain itu bulu akar juga berfungsi untuk memperluas akar.
b.    Korteks
Korteks terletak tepat di bawah dari jaringan epidermis, jaringan ini tersusun atas lapisan-lapisan sel berdinding tipis dan tidak tersusun rapat sehingga mempunyai banyak ruang antar sel untuk pertukaran zat. Fungsinya sebagai tenpat cadangan makanan dan akibat dari banyaknya ruang antar sel banyaknya dibangun jaringan parenkim.
c.    Endodermis
Endodermis merupakan jaringan ayng memisahkan antara jaringan korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya sehingga terbentuknya titik-titik yang disebut Caspary. Akan tetapi tidak semua sel endodermis mengalami penebalan dinding sel, sehingga masih adanya kemungkinan masuknya air kedalam silinder pusat. Tersusun atas sel-sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Letaknya pada bagian sebelah belakang korteks dan merupakan pemisah antara korteks dan silinder pusat. Fungsinya untuk mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh pengangkut, dan untuk menyimpan zat makanan dan pemisah yang jelas antara korteks dan stele karena bentuk dan susunan selnya khas, berbeda dengan lapisan lainnya.
d.   Silinder pusat/tele
Stele merupakan bagian terdalam akar yang terdiri dari bermacam-macam jaringan, antara lain sebagai berikut.
1.    Perisikel/perikambium
Letaknya di lapisan terluar dari silinder pusat/stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar. Fungsinya untuk membentuk cabang akar dan kambium gabus.
2.    Berkas Pengangkut
Berkas pengangkut terdiri atas dua yaitu xilem dan floem yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Xilem, letaknya pada bagian tengah akar. Floem, letaknya diantara jari-jari yang dibentuk oleh xilem. Pada tumbuhan dikotil di antara xilem dan floem terdapat kambium.
3.    Kambium
Pada tumbuhan dikotil, antara xilem dan floem terdapat cambium. Fungsinya merupakan titik tumbuh sekunder dimana akitivitas kambium kearah luar membentuk unsur kulit, sedangkan kearah dalam membentuk unsur kayu.
4.    Empulur
Letaknya di bagian tengah dan diantara berkas pengangkut. Fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan.
2.2. Tinjauan Daun
Daun merupakan organ hijau yang berbentuk lembaran tipis yang mempunyai peran penting sebagai tempat berlangsungnya pembuatan makanan dan proses lainnya dengan cara fotosintesis.
Fungsi Daun
Daun memiliki beberapa fungsi, yaitu:
·         Tempat terjadinya fotosintesis
·         Sebgai organ pernapasan
·         Di daun terdapat stomata yang berfungsi sebagai organ respirasi dan tempat terjadinya transpirasi
·         Tempat terjadinya gutasi
·         Alat perkembang biakan vegetatif
·         Sebuah modifikasi batang yang mengandung banyak zat klorofil sehingga fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.

Morfologi Daun
Secara morfologi, daun lengkap memiliki bagian-bagian berupa pelepah daun, tangkai daun, dan helai daun. Sifat-sifat daun dapat diamati dari bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun, bentuk pertulangan daun dan bentuk tepi daun. Daun monokotil bentuknya bernacam-macam,bertangkai daun dan urat daunnya menyirip atau menjari. Daun dikotil bentuknya seperti pita, pada pangkalnya terdapat lembaran yang membungkus batang, dan urat daunnya sejajar.

Anatomi Daun
a.    Struktur Daun Dikotil
1.    Epidermis
Epidermis pada daun terdapat di dua tempat, ada yang terletak pada permukaan atas maupun bawah daun. Fungsi utamanya untuk melindung jaringan daun di bawahnya dan menjaga bentuk daun agar tetap. Pada umumnya terdiri dari selapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari kitin (kutikula) atau kadang lignin.fungsi kutikula adalah untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalau besar pada daun. Terdapat stomata yang terletak pada permukaaan atas dan baeah daun, tetepi ada pula yang terdapat pada permukaan tubuh. Fungsi stomata adalah sebagai jalan masuk keluarnya udara.
2.    Mesofil ( Jaringan Dasar)
Mesofil terdiri atas dua lapisan yaitu jaringan pagar (palisade) dan jaringan sposn (bunga karang) kedua jaringan ini mengandung kloroplas. Letaknya antara epidermis atas dan epidermis bawah, dan berdiferensiasi menjadi jaringan tiang. sel-sel jaringan tiang berbentuk silinder, tersusun rapat. Jaringan bunga karang tersusun oleh sel-sel yang tidak teratur dan berdinding tipis, fungsinya sebagai tempat berlangsungnya fotosíntesis.
3.    Jaringan Pengangkut
Berkas pengangkut membentuk bangunan kompleks disebut tulang daun. Letaknya pada helai daun, memepuyai satu ibu tulang dan cabang-cabang yang membentuk jala. Fungsinya mengangkut air serta zat hara dari tanah dan mengangkut hasil fotosíntesis ke bagian tubuh yang lain.
4.    Jaringan Sekretoris
Terdapat pada tumbuhan tertentu berup[a sel-sel khusus, misalnya kelenjar, saluran getah dan sel-sel cristal. Letaknya pada mesofil daun.
b.   Struktur Daun Monokotil
1.    Epidermis
Letaknya pada permukaan atas maupun bawah daun. Fungsinya melindungi lapisan sel di bagian bagian dalam dari kekeringan dan menjaga bentuk daun agar tidak berubah. Terdapat stomata yang letaknya berderet diantara daun tetapi ada juga yang hanya terdapat pada permukaan daun.
2.    Mesofil (Jaringan Dasar)
Letaknya pada cekungan diantara urat daun. Mesofil tidak berdiferensiasi menjadi jaringan tiang tetapi bentuknya seragam, fungsinya sebagai tempat berlangsungnya fotosíntesis. Mesofil daun terdiri atas sel parenkim dan banyak ruang antar sel.
3.    Jaringan Pengangkut
Membentuk bangunan kompleks disebut tulang daun. Letaknya sejajar sumbu daun dan dihubungkan oleh berkas pengangkut kecil di antaranya. Fungsinya mengangkut hasil fotosíntesis ke bagian tubuh yang lain.







BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Biologi ini dilaksanakan pada tanggal 05 November 2015 pukul 14.00-16.00 wita di Laboratorium Agronomi gedung OECF Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman.

3.2. Alat dan Bahan
Mikroskop, kaca benda, kaca penutup, silet, pipet, akar lidah buaya (Aloe vera L.), daun adam hawa (Rhoediscolor L.), akar jagung (Zea mays L.), akar cabe (Capsicum sp.) dan air.

3.3. Prosedur Kerja
3.3.1. Preparat Akar
a)      Buatlah irisan penampang membujur/memanjang pada ujung akar lidah buaya setipis mungkin dan tidak terbelah atau utuh
b)      Letakkan preparat (a) pada permukaan kaca benda yang telah diteteskan air. Setelah kaca benda diteteskan air segeralah tutup dengan kaca penutup agar tidak kering
c)      Amatilah preparat tersebut dengan mikroskop cahaya dari perbesaran lemah. Setelah ditemukan gambar, perjelas agar dengan mudah saat melakukan pengamatan dengan menggunakan perbesaran selanjutnya. Perhatikan pada bagian ujung akar preparat terdapat salah satu contoh kaliptra dan jaringan meristem
d)     Setelah dapat terlihat dengan jelas, gambarlah hasil pengamatannya pada lembar hasil pengamatan yang tersedia.


1.3.2.      Preparat Daun
a.       Kupas epidermis (kulit air) daun adam hawa dengan menggunakan silet hingga diperoleh kupasan yang tipis dan transparan.
b.      Letakkan hasil kupasan (a) pada permukaan kaca benda yang telah ditetesi dengan air. Tetesi preparat dengan air agar tidak kering dan segera tutup dengan kaca penutup.
c.       Amati preparat dengan mikroskop cahaya dari pembesaran lemah. Setelah ditemukan bayangan gambar, perjelas lagi dengan menggunakan pembesaran selanjutnya. Perhatikan letak stomata dan jaringan-jaringan lainnya.
d.      Gambar hasil pengamatan daun adam hawa tersebut pada lembar hasil pengamatan yang tersedia.

1.3.3.   Gambar Akar Daun dan Akar Cabe
a.       Cuci akar jagung dan cabe hingga bersih
b.      Gambar akar jagung dan cabe dan beri keterangan

















BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.1. Hasil Pengamatan
4.1.1.      Preparat akar Aloe vera
















Gambar 1.1. preperat akar aloe vera
4.1.2.      Preparat Daun Rhoediscolor

Gambar 1.2. preparat daun Rhoediscolor
5.      Gambar akar Jagung dan akar Cabe
Akar Jagung Dan Akar Cabe















Gambar 1.3. akar jagung                                                          Gambar 1.4. akar cabe

BAB V
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
5.1.      Pembahasan
Perbedaan Anatomi Akar Monokoti dan Dikotil
Akar monokotil (anatomi) :
a.       Batas ujung akar dan kaliptra jelas.
b.      Perisikel terdiri dari beberapa lapis sel.
c.       Punya empulur yang luas sebagai pusat akar.
d.      Tidak ada kambiumnya.
e.       Jumlah lengan protoxilem banyak (lebih dari 12).
f.       Letak xilem dan floem berselang-seling.
Akar dikotil (anatomi)
a.       Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas.
b.      Perisikel terdiri dari 1 lapis sel.
c.       Tidak punya empulur / empulurnya sempit.
d.      Mempunyai cambium.
e.       Jumlah lengan xilem antara 2-6.
f.       Letak xilem di dalam dan floem di luar (dengan kambium sebagai pembatas).
Struktur Anatomi Akar Dikotil
Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda.
Secara morfologi, sedikit sulit membedakan antara akar dikotil dan monokotil, akan tetpi dalam praktikum ini kita dapat melihat suatu perbedaan yang mencolok pada akar tanaman tersebut. Pada umumnya tanaman monokotil akarnya adalah serabut dan tanaman dikotil akarnya tunggang. Floem yang terdapat di luar (dengan kambium sebagai pembatas). Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), sedangkan pada tanaman Dikotil, akar lembaga pertumbuhan pada akar yang secara terus menerus akibat dari aktivitas kambium sehingga menyebabkan membentuk akar tunggang.
Pada Monokotil akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Persamaan dari kedua akar dikotil dan monokotil yaitu pada ujung akarnya sama-sama dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah sehingga tidak terjadi luka pada kulit akar, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
Dari hasil percobaan dan pengamatan di mikroskop pada akar lidah buaya (Aloe vera L.) dan daun adam hawa (Rhoediscolor L.) tidak terdapat perbedaan yang spesifik antara kedua jenis tanaman tersebut.
Pada akar tanaman lidah buaya (Aloe vera L.), sel penyusun jaringan parenkimnya besar dan pada umumnya mengalami penebalan. Ruang antar selnya kecil, sehingga memungkinkan air lewat secara simplas dan apoplas. Namun, tidak terdapat sklereit.
Begitu pula pada akar tanaman daun adam hawa (Rhoediscolor L.), sel penyusun jaringan parenkimnya kecil dan tersusun memanjang. Ruang antar selnya sangat kecil, sehingga air dapat lewt secara simplas dan apoplas. dan juga tidak terdapat sklereit, sama halnya dengan akar tanaman lidah buaya (Aloe vera L.).
Dari hasil pengamatan dua jenis akar tanaman jagung dan cabai diatas, didapatkan perbedaan dari struktur akar tanaman jagung dan cabai. Akar tanaman yang diamati tersebut memiliki beberapa perbedaan yang spesifik. Pada akar tanaman jagung memeiliki jenis perakaran adventif. Perakaran adventif merupakan akar yang tumbuh dari setiap bagian tubuh tanaman dan bukan akar primer. Misalnya akar yang keluar dari umbi batang, akar yang keluar dari batang (cangkokan).
Pada akar tanaman cabe memiliki jenis akar tunggang. Jenis akar tunggang terdiri atas sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan ranting akar. Akar berasal dari perkembangan akar primer biji yang berkecambah.

5.2.      KESIMPULAN
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa jaringan akar pada tumbuhan yang hidup di tempat yang sama, memiliki struktur yang sama pula. Hal ini dapat dilihat dari tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) dan daun adam hawa (Rhoediscolor L.).
Dari hasil pengamatan dua jenis akar tanaman jagung dan cabe diatas, Terdapat perbedaan, yaitu pada akar tanaman jagung memeiliki jenis perakaran adventif (serabut)  dan pada akar tanaman cabe memiliki jenis akar tunggang.












DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo,Gembong.2007.morfologiTumbuhan.Yogyakarta:Gadja Mada Univesity Press.

Tim Dosen Pendidikan Biologi.2011.Buku Petunjuk Praktikum Anatomi Tumbuhan. UNIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Agustina,Tri Wahyu.2010. Materi Ppokok Ajar Anatomi Tumbuhan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.