LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR
Acara 1
STRUKTUR DAN ANATOMI AKAR DAN DAUN
![]() |
Disusunoleh:
Abdul Rahman
Al Hakim
NIM 1503035055
JURUSAN TEKNOLOGI
HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
MULAWARMAN
SAMARINDA
2015
Acara 1
STRUKTUR DAN ANATOMI AKAR DAN DAUN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tumbuhan
adalah makhluk hidup yang memiliki peranan paling penting dalam siklus
kehidupan di bumi. Hal ini dikarenakan tumbuhan merupakan makhluk autotrof yang
dapat menghasilkan makanannya sendiri dan sebagai produsen utama bagi makhluk
hidup lainnya. Tumbuhan juga sebagai penghasil dari oksigen menjadi faktor
kedua bahwa tumbuhan sangat pentig peranannya dalam siklus kehidupan. Tumbuhan mempunyai
bentuk yang beraneka ragam ada yang berupa semak, perdu maupun yang berbentuk pohon yang besar.Tumbuhan
yang paling dominan ialah tumbuhan yang berasal dari golongan angiospermae. Tumbuhan
angiospermae pada umumnya digolongknan menjadi dua yaitu, tumbuhan monokotil
dan dikotil, paada tumbuhan monokotil dan dikotil mempunyi perbedaan baik pada struktur
akar, batang, daun, maupun bunga.
Agar kita
mudah dalam mempelajarinya, kita harus mengetahui apa itu tumbuhan monokil dan tumbuhan dikotil.
Selain itu kita harus mengetahui bagaimana ciri-ciri dari
tumbuhan monokotil dan dikotil, agar kita mengetahui bagaimana perbedaan tumbuhan monokotil dan tumbuhan
dikotil sehingga kita dengan mudah dapat mempeljari tumbuhan monokotil dan
tumbuhan dikotil. Oleh karena itu pada praktikum kali ini akan membahas tentang jaringan pada
akar dan batang monokotil dan dikotil.
1.2. Tujuan Praktikum
1.
Menjelaskan struktur dan Anatomi akar tumbuhan.
2.
Menjelaskan struktur dan Anatomi daun tumbuhan.
3.
Membedakan akar tumbuhan monokotil dan dikotil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Akar
Akar
adalah organ tumbuhan yang masuk ke dalam tanah. Fungsi akar pada tumbuhan,
antara lain sebagai tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah), menyerap air
dan garam mineral dari tanah, memperkuat berdirinya tumbuhan, tempat penyimpanan
cadangan makanan, dan sebagai alat pernapasan. Akar merupakan bagian bawah dari tanaman dan biasanya berkembang di bawah
tanah walaupun ada pula akar yang tidak berkembang di dalam tanah.
Jaringan penyusun akar, antara lain epidermis, korteks, endodermis, stele (silinder
pusat), perisikel, xilem, floem, dan empulur. Akar dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu akar tunggang pada tumbuhan dikotil, akar serabut pada tumbuhan
monokotil, dan akar adventif (bukan berasal dari akar primer).
Fungsi akar :
1. Menyerap
air dan hara tanah serta mengalirkan ke batang.
2. Menambatkan
tubuh tumbuhan pada tanah atau substrat tempat hidupnya.
3. Pada
beberapa jenis tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
Sistem Perakaran Tumbuhan :
1.
Sistem Perakaran Serabut
Sistem perakaran serabut
terdapat pada tumbuhan monokotil. Akar terdiri atas sejumlah akar yang kecil,
ramping dan berukuran sama. Perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer
membentuk cabang sebanyak-banyaknya.
Sistem akar serabut jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau
kemudian disusul oleh sejumlah akar yang sama besar dan semuanya keluar dari
pangkal batang. Akar-akar ini dikategorikan bukan berasal dari calon akar asli
maka dinamakan akar liar dengan bentuk seperti serabut, sehingga disebut akar
serabut (radixx adventicia).
2.
Sistem Perakaran Tunggang
Sistem perakaran tunggang
terdapat pada tumbuhan dikotil. Akar terdiri atas sebuah akar besar dengan
beberapa cabang dan ranting akar, merupakan perkembangan dari akar primer dari
akar yang berkecambah. Akar pokok
berasal dari akar lembaga yang disebut akar tunggang (radix primaria). Susunan
akar tunggang biasanya terdapat pada tumbuhan dikotil. Perlu diingat bahwa akar
tunggang hanya terdapat pada tanaman yang di tanam dengan biji. Walaupun dari
golongan dikotil, suatu tumbuhan tak akan mempunyai akar tunggang apabila tidak
ditanam dari biji. Misalnya pada berbagai jenis tanaman bididaya yang
diperbanyak seperti stek dan cangkokan.
3.
Sistem Perakaran Adventif
Sistem perakaran adventif
adalah akar yang bukan merupakan akar primer, misalnya akar dari batang
cangkokan, akar dari umbi batang, dan akar dari setek ranting atau batang.
Anatomi Akar :
Struktur anatomi akar yang dilihat pada
sayatan membujur ujung akar tampak adanya :
1.
Tudung akar atau kaliptra,
2.
Daerah pembelahan sel,
3.
Daerah pembentangan sel, dan
4.
Daerah diferensiasi atau
pematanagn sel.
Struktur anatomi akar pada sayatan melintang
akar muda akan terlihat jaringan-jaringan penyusun dari luar ke dalam sebagai
berikut.
a.
Epidermis
Tersusun atas selapis sel
yang tersusun rapat, dengan ketebalan
setebal satu sel, karena dinding sel tipis sehingga
mudah ditembus air, terletak pada bagian terluar akar. Bulu akar merupakan suatu modifikasi dari sel
epidermis akar yang berfungsi sebagai penyerap air dan mineral yang ada dalam
tanah. Selain itu bulu akar juga berfungsi untuk memperluas akar.
b.
Korteks
Korteks
terletak tepat di bawah dari jaringan epidermis, jaringan ini tersusun atas lapisan-lapisan sel berdinding tipis dan tidak tersusun
rapat sehingga mempunyai banyak ruang antar sel untuk pertukaran zat. Fungsinya
sebagai tenpat cadangan makanan dan
akibat dari banyaknya ruang antar sel banyaknya dibangun jaringan parenkim.
c.
Endodermis
Endodermis
merupakan jaringan ayng memisahkan antara jaringan korteks dengan silinder
pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya
sehingga terbentuknya titik-titik yang disebut Caspary. Akan tetapi tidak semua
sel endodermis mengalami penebalan dinding sel, sehingga masih adanya
kemungkinan masuknya air kedalam silinder pusat. Tersusun
atas sel-sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Letaknya pada bagian
sebelah belakang korteks dan merupakan pemisah antara korteks dan silinder
pusat. Fungsinya untuk mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh
pengangkut, dan untuk menyimpan zat makanan dan pemisah yang jelas antara
korteks dan stele karena bentuk dan susunan selnya khas, berbeda dengan lapisan
lainnya.
d.
Silinder
pusat/tele
Stele merupakan bagian
terdalam akar yang terdiri dari bermacam-macam jaringan, antara lain sebagai
berikut.
1.
Perisikel/perikambium
Letaknya di lapisan
terluar dari silinder pusat/stele.
Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar. Fungsinya untuk membentuk cabang akar dan kambium gabus.
2.
Berkas Pengangkut
Berkas
pengangkut terdiri atas dua yaitu xilem dan floem yang masing-masing memiliki
fungsi yang berbeda. Xilem, letaknya pada bagian tengah
akar. Floem, letaknya diantara jari-jari yang dibentuk oleh xilem. Pada tumbuhan dikotil di antara xilem dan floem
terdapat kambium.
3.
Kambium
Pada tumbuhan dikotil,
antara xilem dan floem terdapat cambium. Fungsinya merupakan titik tumbuh
sekunder dimana akitivitas kambium kearah luar membentuk unsur kulit, sedangkan
kearah dalam membentuk unsur kayu.
4.
Empulur
Letaknya di bagian tengah
dan diantara berkas pengangkut. Fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan.
2.2. Tinjauan Daun
Daun merupakan organ hijau yang berbentuk lembaran tipis yang mempunyai peran penting sebagai tempat berlangsungnya pembuatan makanan dan proses lainnya dengan cara fotosintesis.
Fungsi Daun
Daun memiliki beberapa fungsi, yaitu:
·
Tempat
terjadinya fotosintesis
·
Sebgai organ
pernapasan
·
Di daun
terdapat stomata yang berfungsi sebagai organ respirasi dan tempat terjadinya
transpirasi
·
Tempat
terjadinya gutasi
·
Alat
perkembang biakan vegetatif
·
Sebuah
modifikasi batang yang mengandung banyak zat klorofil sehingga fotosintesis
paling banyak berlangsung di daun.
Morfologi Daun
Secara morfologi, daun lengkap memiliki
bagian-bagian berupa pelepah daun, tangkai daun, dan helai daun. Sifat-sifat
daun dapat diamati dari bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun, bentuk
pertulangan daun dan bentuk tepi daun. Daun monokotil bentuknya
bernacam-macam,bertangkai daun dan urat daunnya menyirip atau menjari. Daun
dikotil bentuknya seperti pita, pada pangkalnya terdapat lembaran yang
membungkus batang, dan urat daunnya sejajar.
Anatomi Daun
a.
Struktur
Daun Dikotil
1. Epidermis
Epidermis pada daun terdapat di dua tempat, ada yang terletak pada permukaan atas
maupun bawah daun. Fungsi utamanya untuk melindung jaringan daun di bawahnya
dan menjaga bentuk daun agar tetap. Pada umumnya terdiri dari selapis sel yang
dinding selnya mengalami penebalan dari kitin (kutikula) atau kadang lignin.fungsi
kutikula adalah untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalau besar
pada daun. Terdapat stomata yang terletak pada permukaaan atas dan baeah daun,
tetepi ada pula yang terdapat pada permukaan tubuh. Fungsi stomata adalah
sebagai jalan masuk keluarnya udara.
2. Mesofil
( Jaringan Dasar)
Mesofil terdiri atas dua lapisan yaitu jaringan pagar (palisade) dan
jaringan sposn (bunga karang) kedua jaringan ini mengandung kloroplas. Letaknya
antara epidermis atas dan epidermis bawah, dan berdiferensiasi menjadi jaringan
tiang. sel-sel jaringan tiang berbentuk silinder, tersusun rapat. Jaringan bunga karang
tersusun oleh sel-sel yang tidak teratur dan berdinding tipis, fungsinya
sebagai tempat berlangsungnya fotosíntesis.
3. Jaringan
Pengangkut
Berkas
pengangkut membentuk bangunan kompleks disebut tulang daun. Letaknya pada helai
daun, memepuyai satu ibu tulang dan cabang-cabang yang membentuk jala.
Fungsinya mengangkut air serta zat hara dari tanah dan mengangkut hasil
fotosíntesis ke bagian tubuh yang lain.
4. Jaringan
Sekretoris
Terdapat
pada tumbuhan tertentu berup[a sel-sel khusus, misalnya kelenjar, saluran getah
dan sel-sel cristal. Letaknya pada mesofil daun.
b.
Struktur
Daun Monokotil
1. Epidermis
Letaknya
pada permukaan atas maupun bawah daun. Fungsinya melindungi lapisan sel di bagian bagian dalam dari kekeringan dan
menjaga bentuk daun agar tidak berubah. Terdapat
stomata yang letaknya berderet diantara daun tetapi ada juga yang hanya
terdapat pada permukaan daun.
2. Mesofil
(Jaringan Dasar)
Letaknya
pada cekungan diantara urat daun. Mesofil tidak berdiferensiasi menjadi
jaringan tiang tetapi bentuknya seragam, fungsinya sebagai tempat
berlangsungnya fotosíntesis. Mesofil daun
terdiri atas sel parenkim dan banyak ruang antar sel.
3. Jaringan
Pengangkut
Membentuk
bangunan kompleks disebut tulang daun. Letaknya sejajar sumbu daun dan
dihubungkan oleh berkas pengangkut kecil di antaranya. Fungsinya mengangkut
hasil fotosíntesis ke bagian tubuh yang lain.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum
Praktikum Biologi ini
dilaksanakan pada tanggal 05 November
2015 pukul 14.00-16.00
wita di Laboratorium Agronomi gedung OECF Fakultas Pertanian, Universitas
Mulawarman.
3.2. Alat dan Bahan
Mikroskop, kaca benda,
kaca penutup, silet, pipet, akar lidah buaya (Aloe vera L.), daun adam
hawa (Rhoediscolor L.), akar jagung (Zea mays L.), akar cabe (Capsicum
sp.) dan air.
3.3. Prosedur Kerja
3.3.1. Preparat Akar
a)
Buatlah irisan penampang membujur/memanjang pada ujung
akar lidah buaya setipis mungkin dan tidak terbelah atau utuh
b)
Letakkan preparat (a) pada permukaan kaca benda yang
telah diteteskan air. Setelah kaca benda diteteskan air segeralah tutup dengan
kaca penutup agar tidak kering
c)
Amatilah preparat tersebut dengan mikroskop cahaya dari
perbesaran lemah. Setelah ditemukan gambar, perjelas agar dengan mudah saat
melakukan pengamatan dengan menggunakan perbesaran selanjutnya. Perhatikan pada
bagian ujung akar preparat terdapat salah satu contoh kaliptra dan jaringan
meristem
d)
Setelah dapat terlihat dengan jelas, gambarlah hasil
pengamatannya pada lembar hasil pengamatan yang tersedia.
1.3.2. Preparat Daun
a.
Kupas epidermis (kulit air) daun adam hawa dengan
menggunakan silet hingga diperoleh kupasan yang tipis dan transparan.
b.
Letakkan hasil kupasan (a) pada permukaan kaca
benda yang telah ditetesi dengan air. Tetesi preparat dengan air agar tidak
kering dan segera tutup dengan kaca penutup.
c.
Amati preparat dengan mikroskop cahaya dari
pembesaran lemah. Setelah ditemukan bayangan gambar, perjelas lagi dengan
menggunakan pembesaran selanjutnya. Perhatikan letak stomata dan
jaringan-jaringan lainnya.
d.
Gambar hasil pengamatan daun adam hawa tersebut
pada lembar hasil pengamatan yang tersedia.
1.3.3. Gambar Akar Daun dan Akar Cabe
a.
Cuci akar jagung dan cabe hingga bersih
b.
Gambar akar jagung dan cabe dan beri keterangan
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1. Hasil Pengamatan
4.1.1.
Preparat akar Aloe vera
Gambar 1.1. preperat akar
aloe vera
4.1.2.
Preparat Daun Rhoediscolor
Gambar 1.2. preparat daun
Rhoediscolor
5.
Gambar akar Jagung dan
akar Cabe
Akar Jagung Dan Akar Cabe
Gambar 1.3. akar jagung Gambar 1.4. akar cabe
BAB V
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
5.1.
Pembahasan
Perbedaan Anatomi Akar Monokoti dan Dikotil
Akar monokotil (anatomi) :
a.
Batas ujung akar dan kaliptra
jelas.
b.
Perisikel terdiri dari beberapa
lapis sel.
c.
Punya empulur yang luas sebagai
pusat akar.
d.
Tidak ada kambiumnya.
e.
Jumlah lengan protoxilem banyak
(lebih dari 12).
f.
Letak xilem dan floem
berselang-seling.
Akar dikotil (anatomi)
a.
Batas ujung akar dan kaliptra
tidak jelas.
b.
Perisikel terdiri dari 1 lapis
sel.
c.
Tidak punya empulur /
empulurnya sempit.
d.
Mempunyai cambium.
e.
Jumlah lengan xilem antara 2-6.
f.
Letak xilem di dalam dan floem
di luar (dengan kambium sebagai pembatas).
Struktur Anatomi Akar Dikotil
Secara umum struktur anatomi akar tersusun
atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan
empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri
atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar
tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda.
Secara morfologi, sedikit sulit membedakan
antara akar
dikotil dan monokotil, akan tetpi
dalam praktikum ini kita dapat melihat suatu perbedaan yang mencolok pada akar
tanaman tersebut. Pada umumnya tanaman monokotil akarnya
adalah serabut dan tanaman dikotil akarnya tunggang. Floem yang terdapat di luar
(dengan kambium sebagai pembatas). Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), sedangkan pada tanaman Dikotil, akar
lembaga pertumbuhan pada akar yang secara terus menerus akibat dari
aktivitas kambium sehingga menyebabkan membentuk
akar tunggang.
Pada
Monokotil akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar
yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Persamaan dari kedua akar
dikotil dan monokotil yaitu pada ujung akarnya sama-sama dilindungi oleh
tudung akar atau kaliptra yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus
tanah sehingga tidak terjadi luka
pada kulit akar, sel-sel kaliptra ada yang mengandung
butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
Dari hasil percobaan dan pengamatan di
mikroskop pada akar lidah buaya (Aloe
vera L.) dan daun adam hawa (Rhoediscolor
L.) tidak terdapat perbedaan yang spesifik antara kedua jenis tanaman
tersebut.
Pada akar tanaman lidah buaya (Aloe vera L.),
sel penyusun jaringan parenkimnya besar dan pada umumnya mengalami penebalan.
Ruang antar selnya kecil, sehingga memungkinkan air lewat secara simplas dan
apoplas. Namun, tidak terdapat sklereit.
Begitu pula pada akar tanaman daun adam
hawa (Rhoediscolor L.), sel penyusun jaringan parenkimnya kecil dan tersusun
memanjang. Ruang antar selnya sangat kecil, sehingga air dapat lewt secara
simplas dan apoplas. dan juga tidak terdapat sklereit, sama halnya dengan
akar tanaman lidah buaya (Aloe
vera L.).
Dari hasil pengamatan dua jenis akar tanaman
jagung dan cabai diatas, didapatkan perbedaan dari struktur akar tanaman
jagung dan cabai. Akar tanaman yang diamati tersebut memiliki beberapa
perbedaan yang spesifik. Pada akar tanaman jagung memeiliki jenis perakaran adventif.
Perakaran adventif merupakan akar yang tumbuh dari setiap bagian tubuh tanaman
dan bukan akar primer. Misalnya akar yang keluar dari umbi batang, akar yang
keluar dari batang (cangkokan).
Pada akar tanaman cabe memiliki jenis akar tunggang. Jenis akar
tunggang terdiri atas sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan ranting
akar. Akar berasal dari perkembangan akar primer biji yang berkecambah.
5.2. KESIMPULAN
Dari percobaan diatas
dapat disimpulkan bahwa jaringan akar pada tumbuhan yang hidup di tempat yang
sama, memiliki struktur yang sama pula. Hal ini dapat dilihat dari tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) dan daun adam hawa (Rhoediscolor L.).
Dari hasil pengamatan
dua jenis akar tanaman jagung dan cabe diatas, Terdapat perbedaan, yaitu pada
akar tanaman jagung memeiliki jenis perakaran adventif (serabut) dan pada akar tanaman cabe memiliki jenis akar tunggang.
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo,Gembong.2007.morfologiTumbuhan.Yogyakarta:Gadja
Mada Univesity Press.
Tim Dosen Pendidikan
Biologi.2011.Buku Petunjuk Praktikum Anatomi Tumbuhan. UNIN Sunan Gunung Djati
Bandung.
Agustina,Tri Wahyu.2010. Materi
Ppokok Ajar Anatomi Tumbuhan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar